Depok, 2 Agustus 2024 – Kasus penganiayaan yang terjadi di sebuah daycare di Depok mengejutkan banyak pihak. Orang tua dari salah satu korban, dengan penuh kesedihan dan kemarahan, membagikan pengalaman mereka mengenai kejadian yang telah mengguncang keluarga mereka.

Kesaksian Orang Tua Korban Penganiayaan Daycare Depok

Ibu Nita, ibu dari salah satu anak yang menjadi korban, menceritakan kejadian tersebut dengan suara bergetar. “Awalnya, kami mempercayakan anak kami ke daycare tersebut karena reputasinya yang baik dan fasilitasnya yang lengkap. Kami tidak pernah menyangka bahwa di tempat yang seharusnya aman ini, anak kami justru mengalami hal yang sangat mengerikan,” tuturnya.

Kejadian terungkap ketika Ibu Nita melihat perubahan perilaku pada anaknya. Anak yang biasanya ceria dan aktif, tiba-tiba menjadi pendiam dan tampak ketakutan setiap kali harus kembali ke daycare. “Anak saya mulai sering menangis tanpa alasan yang jelas dan menunjukkan tanda-tanda trauma,” tambahnya.

Setelah mencoba mengorek keterangan dari anaknya yang masih balita, Ibu Nita memutuskan untuk memeriksa tubuh anaknya. Betapa terkejutnya ia ketika menemukan bekas-bekas luka memar di beberapa bagian tubuh anaknya. “Hati saya hancur melihat luka-luka itu. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana bisa orang dewasa melakukan kekerasan pada anak yang tidak berdaya,” katanya dengan air mata mengalir.

Setelah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib, Ibu Nita berharap agar pelaku penganiayaan dapat segera ditangkap dan diadili. Ia juga meminta pihak daycare bertanggung jawab atas kejadian ini.

Kasus ini telah memicu reaksi dari berbagai kalangan, termasuk LSM yang bergerak di bidang perlindungan anak. Mereka mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan tegas dan memastikan keselamatan anak-anak di tempat penitipan. Kami akan terus mengawal kasus ini dan memastikan keadilan bagi para korban,” ujar salah satu aktivis

Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih waspada dan peduli terhadap keamanan serta kesejahteraan anak-anak. Mari kita bersama-sama melindungi generasi penerus bangsa dari segala bentuk kekerasan dan penganiayaan.